PKM “Building A Road For Tomorrow” Through Learning English For Office
SMK Persada Husada welcomed the arrival of STBA JIA team
It is true that comprehending English is important as it is applied in most of works nowadays. Yet many students do not realize that there are certain terms of English named English for Specific Purposes (ESP) used in workplace. Knowing this, STBA JIA attempts to help vocational students, who are prepared for mastering work-related skills, to be familiar with these terms.
Greeting and introduction
Three meetings are designed to introduce ESP, train students in groups, and encourage them to use it. Collaborating with SMK Persada Husada, the team considered English for Office is appropriate terms to be presented for students in Accounting major. The first meeting was held on Tuesday, January 11, 2022 locating in school hall of SMK Persada Husada coordinated by Esterria Romauli Panjaitan, S.S., M.Pd (team leader), Winda Lutfiyanti, M.Pd and Inta Masni Sinaga, S.S., M.Hum together with two STBA JIA students’ representatives, Rio Effendi and Muhammad Fajar Reza. Thirty two students of Accounting major learned and discussed the implementation of English for Office in their possible future jobs.
Siti Maryam, S.S., M.M presented Business English and English for Office
The first speaker is Siti Maryam, S.S., M.M who has been working as DC Manager in Jardine Group, a company focusing on motor vehicles and related operations, property investment and development, food retailing, health and beauty, etc. She also teaches courses related to office and business in STBA JIA. Being an experienced manager and lecturer, she explained about business, working in the office, and steps to be a professional office worker. The topic aims the students understanding Business English and English for Office.
Adella Zahra Lydia explained the implementation of English for Office
The other speaker is a seventh semester student of STBA JIA, Adella Zahra Lydia. Not only studying, she works as a General Affair Admin in Framas, a company that develops technical injection molded components and products for the shoe industry. To address English for Office in STBA JIA and its implementation at workplace, she underlined how English for Office she learned in campus facilitates her in completing her works. She mentioned her job description along with documents showing the way the terms in English for Office are implemented.
In discussion session, Inta as the moderator gathered several questions from the students. A student was eager to know how to manage studying and working at the same time. "It is not easy, of course. It needs determination. Once you decided to study and work at the same time, you must commit to do well in both. I usually work from morning to evening then have classes after that. Following the schedule and getting proper rest are the keys while not forgetting to reward myself on weekends," Adela replied.
Gifts for questions in discussion session
To a question about career path in business considering their major, Siti Maryam mentioned that finding the proper education was crucial because in a few years, it would help students in achieving their dream career. Further she added recognizing our own strength and condition is a great help to plan the future for she suggested career path the students are passionate about. The last but not least is setting financial goal. She said that this step is the part that most people overthought without realizing that if it is not well-prepared it may cause a big problem later.
STBA JIA team, teacher and students of SMK Persada Husada
In the end of the first meeting of the training, the team mentioned that next meeting will focus on the implementation of English for Office therefore the students can practice designing documents commonly used in offices.
PKM “Pelatihan Pembuatan Tas Serut Ala Jepang (Kinchaku Bukuro)”
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan salah satu tri-dharma perguruan tinggi yang rutin dilaksanakan, dan dalam kegiatannya pasti bertemakan suatu pelatihan atau penyuluhan yang dianggap bermanfaat bagi masyarakat. Pada semester ganjil tahun ajaran 2021-2022 prodi Bahasa Jepang juga melaksanakan PKM yang bertemakan : PELATIHAN PEMBUATAN TAS SERUT ALA JEPANG (KINCHAKU BUKURO). Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2021 dan bertempat di aula lantai 4 STBA JIA Bekasi, dengan mengundang peserta yaitu masyarakat muda yang bertempat tinggal di Rawa Semut Bekasi.
Pemateri dan Peserta sedang membuat tas rajut
Latar belakang pemilihan tema tersebut adalah untuk memperkenalkan salah satu budaya Jepang yang berkaitan dengan lingkungan. Guna mangatasi masalah sampah plastik di Indonesia, pada saat ini masyarakat dihimbau untuk membawa tas kantong sendiri pada saat berbelanja atau kita kenal dengan istilah eco-bag. Masyarakat tentu lebih familiar dengan istilah eco-bag, adapula kinchaku bukuro (tas serut ala Jepang) yang dapat berfungsi sebagai eco-bag pengganti kantung plastik. Biasanya kinchaku bukuro digunakan pada saat mengenakan yukata. Namun tidak hanya itu, sampai saat ini kinchaku bukuro masih digunakan dalam kegiatan sehari-hari, misalnya pada saat membawa benda-benda yang kecil. Kinchaku bukuro adalah tas kantong kecil yang terbuat dari bahan kain khususnya kain berbahan katun dengan motif dan warna-warna cantik
Peserta memperlihatkan hasil karyanya
Pada pelatihan ini terdapat sesi pemberian materi oleh salah satu dosen prodi bahasa Jepang yaitu Rahayu Aprilianti, SS., M.Pd., dan setelahnya ada sesi praktek membuat kinchaku bukuro bersama beberapa dosen lainnya diantaranya yaitu Aam Hamidah, M.Pd., Elli Rahmawati Zulaeha, S.Pd., M.Si., Rosi Novisa Syarani, M.Pd. Peserta mendapat pengetahuan tentang bagaimana cara membuat tas serut ala Jepang (kinchaku bukuro) dengan menggunakan jahitan tangan. Selain itu juga, salah satu manfaat dari kegiatan ini dapat menjadi salah satu ide atau pemikiran bagi para peserta yang ingin mencoba untuk berniaga. Jika kita bisa memiliki keterampilan khusus, maka kita bisa memanfaatkan keterampilan tersebut untuk diri sendiri maupun orang lain. Pada pelatihan ini, STBA JIA ingin memperkenalkan budaya Jepang khususnya tentang pembuatan dan kegunaan kinchaku bukuro kepada masyarakat. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peserta tentang pentingnya menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat.
Foto Session Para Peserta dan Pemateri setelah acara selesai
PKM “Pelatihan Pembuatan Onigirazu Sebagai Variasi Bekal Sehat Dan Praktis”
Program Studi Sastra dan Bahasa Jepang STBA JIA, Bekasi kesekian kalinya mengadakan kegiatan PKM secara luring di SMA Negeri 4 Bekasi yang beralamat di Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat pada hari Sabtu, 15 Januari 2022. Kegiatan ini diketuai oleh Yusnida Eka Puteri, SS., M.Si., dan beranggotakan tiga dosen Sastra dan Bahasa Jepang yaitu Ani Sunarni, SS., M.Pd., Efit Fitri, SS., M.Hum., dan Siti Nur Isnaini, SS., M.Pd. dengan tema “Pelatihan Pembuatan Onigirazu sebagai Variasi Bekal Sehat dan Praktis”.
Peserta pada kegiatan PKM ini diikuti oleh 20 orang siswa, ditambah dengan 2 orang koordinator siswa SMA Negeri 4 Bekasi dan satu guru Pembina Ekstra kurikuler. Dari STBA JIA, juga mengajak dua orang mahasiswa yaitu Arralale Naufal Soulissa dan Muhammad Fadhlan Fuadi yang turut membantu dalam dokumentasi kegiatan.
Kegiatan dimulai pukul 9.30 WIB, semua peserta mulai memasuki ruang kegiatan, dan tim PKM mempersiapkan semua bahan yang akan digunakan dalam pembuatan onigirazu. Pada pukul 10.00 dimulailah kegiatan PKM dengan diawali pidato sambutan dari pihak SMA Negeri 4 Bekasi diwakili oleh Wakil Kepala Sekolah yaitu Bapak Siswoyo. Bapak Siswoyo berharap para siswa dapat belajar dan mendapat pengetahuan baru tentang budaya Jepang terutama termasuk budaya makanan Jepang seperti onigirazu sebagai bekal sehat dan praktis. Sambutan dari STBA JIA adalah Ibu Siti Nur Isnaini, SS., M.Pd. dan merangkap sebagai moderator acara. STBA JIA merasa berterima kasih karena sambutan yang luar biasa dari pihak sekolah dan antusisme siswa dalam mengikuti kegiatan ini dapat dikatakan sangat baik.
Sambutan dari STBA JIA, Ibu Siti Nur Isnaini, SS., M.Pd.
Presentasi dari Ibu Yusnida Eka Puteri, SS., M.Si.
Pada sesi pengenalan budaya Jepang, Ibu Yusnida Eka Puteri, SS., M.Si. mempresentasikan tentang sejarah kuliner Jepang dan bagaimana akhirnya tercipta onigirazu sebagai bekal makanan yang cukup popular pada masyarakat Jepang. Siswa menyimak penjelasan dengan baik, dan pemateri sangat komunikatif pada saat presentasi sehingga siswa merasa tertarik untuk menyimak materi yang diberikan.
Pada sesi pelatihan, siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil, sehingga memudahkan pemateri dalam mengajarkan bagaimana cara membuat onigirazu. Pada masing-masing meja tiap kelompok sudah tersedia semua bahan yang digunakan dalam membuat onigirazu seperti nasi, nori, lauk pauk, sayuran, mayones, wijen, dan saus. Alat yang digunakan adalah makisu (anyaman bambu untuk membuat sushi), gunting, pisau, wrapping plastic roll dan talenan. Setiap kelompok terdiri dari 5 orang dan masing-masing ditugaskan untuk berlatih membuat satu buah onigirazu dengan model onigirazu yang sudah diajarkan para pemateri yaitu Ibu Yusnida Eka Puteri, SS., M.Si, Ibu Efit Fitri, SS., M.Hum, dibantu oleh Ibu Ani Sunarni, SS., M.Pd serta Ibu Siti Nur Isnaini, SS., M.Pd..
Persiapan Tim PKM
Suasana Pelatihan Pembuatan Onigirazu
Setelah Tim PKM memberikan pelatihan kepada siswa, dan semua siswa sudah dapat membuat onigirazu dengan baik, selanjutnya setiap kelompok ditantang untuk membuat onigirazu dan menyajikannya di atas makisu. Setiap kelompok harus membuat dua buah onigirazu dengan dua model onigirazu. Penyajian Onigirazu, isian dan kombinasi warna onigirazu yang terbaik yang akan terpilih sebagai juara. Juara 1 dan 2 mendapatkan hadiah menarik berupa suvenir dari STBA JIA Bekasi. Dan semua peserta mendapatkan goody bag mungil berisi suvenir dari tim PKM.
Hasil karya onigirazu peserta PKM
Di akhir acara, tim PKM juga berfoto bersama dengan peserta kegiatan PKM dan berharap acara seperti kegiatan pengenalan budaya Jepang dapat terus dilaksanakan setiap semester.
Ibu Yusnida Eka Puteri menyerahkan plakat kepada Bapak Siswoyo
Foto Bersama Tim PKM dan peserta kegiatan PKM
PKM “Pelatihan Japanese Language Proficiency Test (JLPT) N5 Mengenal Seluk Beluk JLPT”
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Program Studi Sastra Jepang STBA JIA yang dilaksanakan pada Jumat, 12 Desember 2021 dan Selasa, 21 Desember 2021 ini bertemakan pelatihan agar lulus Ujian Kemampuan Bahasa Jepang, Japanese Language Proficeincy Test (JLPT). Kegiatan ini diikuti oleh 35 orang pemelajar bahasa Jepang yang sebagian besar merupakan siswa sekolah menengah. Peserta terjauh merupakan siswa sekolah menengah yang berasal dari Provinsi Kalimantan. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Program Studi Sastra Jepang STBA JIA dengan Nihongo Course.
“Fakta bahwa masih adanya pemelajar bahasa Jepang yang merasa kesulitan saat mengikuti Ujian Kemampuan Bahasa Jepang atau yang biasa disebut dengan JLPT ini menjadi alasan utama diselenggarakannya kegiatan ini” papar Ketua panitia kegiatan PKM Ibu Shabrina Rahmalia, M.Hum. Semakin menarik karena berdasarkan survei yang dilakukan sebelum kegiatan berlangsung, diketahui bahwa dari 35 peserta 31 orang di antaranya bahkan belum pernah mengikuti ujian kemampuan bahasa Jepang.
Para Peserta Pengabdian Kepada Masyarakat
JLPT sendiri atau banyak juga yang mengenalnya dengan Nihongo Nouryoku Shiken merupakan tes kemampuan bahasa Jepang yang diselenggarakan oleh The Japan Foundation dua kali dalam setahun. Ujian ini menjadi tolok ukur kemampuan bahasa Jepang yang dimiliki oleh seseorang. Ujian terdiri atas 5 tingkat yaitu, N1 (tingkat ahli) N2 (tingkat lanjut) N3 (tingkat menengah) N4 (tigkat dasar) dan N5 (tingkat pemula). Oleh karena peserta yang sebagian besar merupakan pemelajar bahasa Jepang tingkat pemula, kegiatan PKM ini pun hanya membahas seputar cara jitu agar lulus JLPT N5 (tingkat pemula).
Pada hari pertama kegiatan Jumat, 12 Desember 2021 dipaparkan materi mengenai seluk beluk Ujian Kemampuan Bahasa Jepang. Materi disampaikan oleh Ibu Anggiarini Arianto, M.Hum. Materi yang disampaikan diharapkan dapat memberikan pandangan baru bagi para peserta mengenai ujian kemampuan bahasa Jepang. Jika sebelumnya ujian kemampuan bahasa Jepang yang peserta ketahu hanya JLPT saja, dari kegiatan ini peserta dapat mengetahui bahwa selain JLPT ada ujian kemampuan bahasa Jepang yang lain seperti NAT-TEST dan JFT-BASIC.JLPT lebih popular di kalangan pemelajar bahasa Jepang karena sudah diadakan sejak tahun 1984 secara serentak di seluruh dunia. Dipaparkan pula mengenai hal-hal yang diujikan seperti pengetahuan bahasa (kosakata dan tata bahasa), membaca pemahaman, dan mendengar. Animo peserta cukup baik. Dari pertanyaan dan hal-hal yang disampaikan peserta diketahui bahwa pengetahuan huruf kanji merupakan hambatan terbesar baik saat mempelajari bahasa Jepang maupun mengikuti ujian kemampuan bahasa Jepang. Selain huruf hiragana dan katakana bahasa Jepang menggunakan huruf kanji sebagai sistem penulisan. Pengetahuan atas huruf menjadi modal besar saat belajar bahasa Jepang.
Materi disampaikan oleh Ibu Anggiarini Arianto, M.Hum.
Menjawab hal itu, pada hari kedua pelatihan Selasa, 21 Desember 2021 disampaikan mengenai cara jitu mempelajari Kanji utamanya sebagai bentuk persiapan mengikuti ujian kemampuan bahasa Jepang. Pemateri yang dihadirkan pada kegiatan di hari kedua ini adalah Bapak Dr. Rainhard Oliver H.W. M,Pd. yang juga merupakan penulis buku Belajar Sendiri Kosakata, Kanji, dan Tata Bahasa Jepang untuk level N5. Peserta antusias mengetahui bahwa banyak cara menyenangkan untuk mempelajari kanji. Diperkenalkan pula situs belajar kanji daring seperti https://bahasajepangasik.com, https://yosida.com,dan https://tanoshiijapanese.com. Tak hanya situs terdapat pula aplikasi belajar kanji yang akan mempermudah kita mempelajari kanji.
Materi disampaikan oleh Bapak Dr. Rainhard Oliver H.W. M,Pd.
Kegiatan PKM ini mencoba menghadirkan solusi bagi pemelajar bahasa Jepang khususnya yang kesulitan mempelajari kanji. Umpan balik dari para peserta maupun Nihongo Course selaku kolaborator kegiatan menunjukkan tanggapan yang positif. Pada kegiatan PKM selanjutnya akan dilaksanakan kegiatan yang lebih spesifik melatih para peserta agar dapat lulus saat mengikuti ujian kemampuan bahasa Jepang.
Sesi Penutupan Pengabdian Kepada Masyarakat
Poster sosialisasi Pengabdian Kepada Masyarakat