Webinar PKM Pelatihan JLPT N4 “Simulasi dan Pembahasan Soal Dokkai dan Choukai”
Pada hari Rabu, 21 Juni 2023 dan hari Kamis, 22 Juni 2023 tim PKM dari Prodi Sastra Jepang dan Prodi Bahasa Jepang STBA JIA bekerja sama dengan media Nihongo Course telah mengadakan webinar pelatihan JLPT N4 dengan judul “Simulasi Ujian dan Kupas Tuntas Soal N4”. JLPT adalah tes untuk mengukur kemampuan bahasa Jepang yang dikembangkan di Jepang dan telah menjadi standar sertifikasi kompetensi bahasa Jepang di seluruh dunia sejak tahun 1984. JLPT terdiri dari 5 level, yaitu N5 untuk level paling dasar sampai N1 untuk level tertinggi. Tes. Jenis soal yang diujikan dalam JLPT adalah Moji goi ( penguasaan penggunaan kosa kata dan huruf kanji ) bunpou dokkai ( penguasaan tata bahasa dan pemahaman bacaan ) dan choukai ( pemahaman menyimak bahasa lisan).
Dalam kesempatan ini, tim PKM dari Prodi Bahasa Jepang menyampaikan pemaparan mengenai simulasi dan pembahasan dokkai dan choukai N4. Pada dokkai N4 kemampuan pemahaman bacaannya masih seputar topik kegiatan atau kejadian sehari-hari melalui wacana pendek maupun wacana panjang yang ditulis dengan hiragana dan kanji dasar. Sedangkan pada choukai N4 kemampuan menyimak yang diujikan adalah pemahaman bahasa yang biasa digunakan sehari-hari dengan pengucapan yang pelan. Pemateri untuk dokkai N4 disampaikan oleh Shabrina Rahmalia, M.Hum. Sedangkan materi choukai N4 disampaikan oleh Ani Sunarni, S.S, M.Pd.
Bu Shabrina menjelaskan bahwa terdapat tiga tipe soal. Pertama, tes bacaan pendek yaitu memahami teks bacaan yang singkat yang terdiri dari 100-200 karakter. Topik N4 masih umum seperti pembelajaran, pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Contoh tes bacaan pendek adalah お知らせ(pengumuman, notes/catatan, paragraf pendek tentang penjelasan sesuatu.
Kedua, tes bacaan medium yaitu memahami teks bacaan yang sedikit lebih panjang (medium) kurang lebih berisi 450 huruf karakter. Topik masih sama seperti pada bacaan singkat. Contoh bacaannya adalah opini/pendapat, deskripsi sesuatu hal, pengalaman.
Ketiga, tes pencarian informasi, yaitu menemukan info penting dari suatu pengumuman / daftar tertentu yang sesuai dengan keinginan penulis / sesuai dengan pertanyaan. Contoh: pengumuman, iklan, jadwal, dll.
Berikutnya bu Shabrina menjelaskan persiapan dalam menghadapi soal dokkai adalah penguasaan kosakata dan perbanyak membaca bacaan dari buku buku latihan, koran, dan latihan hingga dapat membaca dengan cepat. Selanjutnya tips dalam mengerjakan soal dokkai adalah: (1) Baca dan pahami pertanyaannya dahulu; (2) Baca bacaan dengan fokus mencari jawaban/informasi penting dari pertanyaan yang sudah dibaca; (3) Karena terbatasnya waktu, hindari membaca berkali-kali, dan (4)Usahakan dalam satu kali membaca dapat menemukan jawaban agar lanjut ke soal berikutnya.
Selanjutnya berdasarkan pemaparan bu Ani, terdapat empat tipe soal choukai yang diujikan pada JLPT N4. Tipe pertama adalah kadai rikai. Tipe ini adalah jenis soal untuk mengukur pemahaman mengenai ”Apa yang seharusnya dilakukan untuk menuntaskan tugas”. Alur audio yang diperdengarkan pada tipe ini adalah penggambaran situasi → pertanyaan → cerita → pertanyaan. Pilihan jawaban pada tipe soal kadai rikai tercetak pada lembar soal. Kunci untuk menjawab pada tipe soal ini adalah: (1) Dengarkan pertanyaan dengan seksama, fokus pada “Aktivitas siapa yang harus diperhatikan.”; (2) Buatlah memo mengenai pertanyaan (waktu , benda-benda yang disebutkan, dll) ; (3) Jika pilihan jawaban berupa gambar, buatlah memo sambil melihat gambarnya.
Tipe kedua adalah pointo rikai. Soal tipe ini adalah jenis soal untuk mengukur pemahaman mengenai ”Apa yang menjadi poin penting dalam suatu pembicaraan”. Alur audio yang diperdengarkan adalah penggambaran situasi → pertanyaan → jeda (gunakan untuk membaca pilihan jawaban yang tercetak pada lembar soal →cerita → pertanyaan. Kunci untuk menjawab pada tipe soal ini adalah: (1) Dengarkan pertanyaan dengan seksama, fokus pada “apa yang menjadi pertanyaan ( いつ、どこで、誰が、何を、どうして、何で ); (2) Saat jeda, baca dengan tenang pilihan jawaban, perhatikan bagaimana perbedaannya.
Dalam mengerjakan tipe soal kadai rikai maupun pointo rikai terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan. Pertama, tidak perlu mendengarkan secara detail keseluruhan cerita. Dengarkan dengan seksama yang menjadi poin penting pertanyaan. Kedua, Penting untuk menangkap alur cerita. Perhatikan apakah ada bagian yang berubah ( penyangkalan, kontradiksi, atau ada yang harus diperhatikan). Penyangkalan, biasanya diekspresikan dengan ungkapan いいえ(いえ)、あまり…ません/~でなくて、~. Kontradiksi, biasanya diekspresikan dengan ungkapanでも、…. Hal yang harus diperhatikan, seperti tersadar akan sesuatu, biasnya diungkapkan dengan ekspresi(あっ、). Penambahan informasi, biasanya diekspresikan denganそれから、・・・/あと、・・・/ちょっとまって. Adanya persyaratan, diekspresikan dengan pola kalimat ~たら、~.
Selanjutnya soal ketiga adalah hatsuwa hyougen. Soal ini adalah soal untuk mengukur kecakapan mengenai penggunaan ”Ungkapan apa yang tepat untuk diucapkan pada suatu situasi tertentu.” Alur soal pada soal ini adalah lihat gambar → penggambaran situasi → pertanyaan → dengarkan pilihan jawaban → pilih jawaban yang tepat untuk orang yang diberi tanda panah. Kunci untuk menjawab soal ini adalah: (1) perhatikan gambar, fokus pada bagaimanakah situasinya; (2) kuasai ungkapan-ungkapan yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari ( ajakan/ meminta ijin/ menawarkan bantuan, dll).
Soal choukai terakhir adalah sokuji outou. Soal ini adalah soal untuk mengukur kecakapan mengenai penggunaan ”Respon/jawaban apa yang tepat untuk diucapkan terhadap pernyataan lawan bicara.” Alur soal pada soal ini adalah dengarkan kalimat pendek → dengarkan tiga pilihan jawaban → pilih jawaban yang tepat. Kunci untuk menjawab soal ini adalah: (1) Perhatikan pada apa yang ditanyakan; (2) Pilih jawaban yang tepat untuk menjawab.
Webinar ini diikuti oleh tiga puluh peserta. Kegiatan webinar diakhiri dengan poto bersama dan pengisian angket kegiatan webinar. Dari tiga puluh peserta webinar ini, dua puluh tiga peserta mengisi angket kegiatan. Berikut adalah tangkapan layar saat poto bersama.
Berdasarkan hasil angket kegiatan webinar ini diketahui bahwa para peserta telah memberikan kesan yang positif terhadap kegiatan webinar ini. Isi angket berupa pendapat peserta mengenai kebermanfaatan webinar, kerelevan isi materi dengan JLPT N4, pendapat terbuka mengenai webinar, dan saran untuk kegiatan selanjutnya.
Dari sisi kebermanfaatan webinar, didapati 65,2% peserta menjawab bahwa webinar ini sangat bermanfaat, 30,4% peserta lainnya menyatakan webinar ini bermanfaat, dan 4,4% peserta lainnya menjawab cukup bermanfaat. Tidak ada satupun peserta yang menyatakan bahwa webinar ini kurang bermanfaat atau tidak bermanfaat. Ini menunjukkan bahwa webinar ini sangat bermanfaat bagi khalayak sasaran PKM.
Kemudian pada soal angket mengenai kerelevanan materi dokkai dengan soal jlpt n4, diketahui bahwa 43,5% peserta menjawab sangat relevan, 47,8% lainnya menjawab relevan, dan 8,7% peserta menjawab cukup relevan. Selanjutnya pada materi choukai, diketahui bahwa 52,2% peserta menjawab sangat relevan, dan 47,8% lainnya menjawab relevan. Ini menunjukkan bahwa materi-materi yang disampaikan pada webinar ini relevan dengan soal-soal JLPT N4.
Adapun kesan terbuka yang disampaikan para peserta webinar adalah sebagai berikut: (1) Webinarnya menyenangkan dan keren; (2) Webinar ini telah membantu para peserta untuk mempersiapkan diri mengikuti JLPT N4; (3) Sangat terbantu karena mendapatkan tips dan trik dalam mengerjakan soal choukai dan dokkai; (4) Bermanfaat dan menambah ilmu, dan lain-lain.
Selain kesan terbuka, para peserta juga memberikan saran mengenai pelaksanaan webinar ini ataupun webinar selanjutnya. Berikut ini adalah saran-saran yang disampaikan oleh para peserta: (1) Alokasi waktu webinar sebaiknya diperpanjang dan di pagi hari; (2) Adakan webinar gratis secara berkala; (3) Pembahasan materi secara mendalam; (4) Adakan webinar lainnya untuk tiap tingkatan JLPT; (5) Mohon perhatikan peserta yang tidak mematikan mikroponnya saat pemateri sedang berbicara, (6) Penyebaran informasi webinar sebaiknya lebih diperluas lagi, dan lain-lain.
Berdasarkan hasil jawaban angket tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan webinar ini sangat bermanfaat dan diharapkan dapat dilakukan secara rutin. Selain itu para peserta berharap kajian materi dilakukan secara lebih mendalam dan sebaran informasi lebih diperluas lagi.
Webinar PKM Pelatihan JLPT N4 “Simulasi dan Pembahasan Soal Moji-Goi dan Bunpou”
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan salah satu butir dari tiga isi dari Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu (1) Pendidikan dan Pengajaran, (2) Penelitian dan Pengembangan, dan (3) Pengabdian Kepada Masyarakat. Seluruh sivitas akademika bertanggung jawab atas terlaksananya semua butir yang terkandung di dalam Tridharma tersebut. PKM merupakan salah satu kegiatan yang menjadi ajang berbaurnya sivitas akademika dengan turun langsung ke masyarakat melalui program-program sesuai dengan keilmuan yang sedang dituntut mahasiswa. Diharapkan ilmu dan pengetahuan yang dituntut di kampus dapat dibagi dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Tim PKM Program Studi Sastra Jepang STBA-JIA kali ini bekerja sama dengan Lembaga Bahasa Nihongo Course menyelenggarakan kegiatan tersebut dalam bentuk webinar dengan berfokus pada peningkatan kompetensi Bahasa Jepang untuk Uji Kemampuan Bahasa Jepang. Judul yang diangkat adalah “Simulasi Ujian dan Kupas Tuntas Soal N4” yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta yang berminat untuk mengikuti uji kemampuan tersebut. Webinar yang berlangsung selama dua hari, tanggal 21-22 Juni 2023 mengusung dua tema utama yaitu (1) Moji-goi dan Bunpou, dan (2) Dokkai dan Choukai yang setara dengan level 4 Japanese Language Proficiency Test (JLPT). JLPT merupakan ujian kemampuan berbahasa Jepang yang dikhususkan bagi penutur asing Bahasa Jepang yang diselenggarakan dua kali setahun, setiap bulan Juli dan Desember. Terdapat 5 level untuk pengukuran kemampuan berbahasa Jepang, yaitu N1, N2, N3, N4, dan N5. Level terendah adalah N5 dan level tertinggi adalah N1. Kelima level tersebut memiliki persyaratan tertentu yang berbeda pada setiap levelnya. Katagori yang diujikan dalam JLPT meliputi, (1) Moji-goi (penguasaan kosakata dan kanji); (2) Bunpou-Dokkai (kemampuan gramatika dan pemahaman bacaan; dan (3) Choukai (kemampuan menyimak Bahasa lisan).
Terkait dengan kondisi tersebut, tim PKM dari Prodi Sastra Jepang STBA-JIA melihat kesempatan untuk mengadakan pelatihan bagi mereka yang ingin dan akan mengikuti JLPT, khususnya siswa siswi Lembaga Bahasa Nihongo Course. Materi pertama mengenai moji-goi, yang meliputi pemahaman dan penguasaan tentang kanji dan kosa kata bahasa Jepang setara level N4. Peserta diberikan penjelasan singkat untuk dapat memahami materi kemudian trik atau strategi dalam menjawab soal-soal. Karena, dalam menjawab soal JLPT tidak hanya kemampuan akademik saja yang dibutuhkan namun juga strategi terkait waktu agar cukup dalam pengerjaannya. Sedangkan untuk materi Bunpou penekanannya adalah kemampuan tata Bahasa Jepang yang cakupannya cukup luas. Untuk memahami tata Bahasa Jepang, siswa harus juga memahami struktur kalimat yang berbeda dengan Bahasa Indonesia, penggunaan partikel yang beragam jenisnya, menguasai kanji dan maknanya, dan lain sebagainya. Semua hal tersebut berusaha dikupas dan diberikan simulasinya agar target lulus yang diinginkan peserta dapat tercapai.
Pemaparan dan simulasi tentang Moji-goi disampaikan oleh Bapak Dr. Rainhard Oliver, H.W., M.Pd, selaku pemateri pertama. Pertam-tama, beliau menjelaskan tentang JLPT khususnya Moji-goi N4 untuk membuka cakrawala peserta dan menyegarkan kembali ingatan tentang pelajaran yang pernah didapat oleh peserta, terutama kanji dan kosa kata Bahasa Jepang. Memancing peserta untuk membaca kalimat-kalimat yang terdiri dari kanji dan kosa kata N4. Kemudian dilanjut diskusi singkat tentang pemahaman dan penguasaan kanji secara umum. Setelah itu perserta diberi 9 soal Moji-goi melalui google form, dengan waktu pengerjaan selama 10 menit. Setelah selesai dan dikumpulkan, pemateri menjelaskan jawaban setiap butir serta alasan dari jawaban yang benar. Simulasi berlangsung seru karena antusiasme peserta yang penasaran tentang jawaban mereka, yaitu mengapa salah menjawab, atau apakah jawaban benar yang diberikan sudah sesuai dengan alasan gramatikalnya. Artinya, tidak hanya sekedar asal memilih jawaban.
Pemateri kedua adalah Ibu Rosi Novisa Syarani, M.Pd, yang memaparkan tentang bentuk soal Bunpou dan permasalahannya. Sebelum masuk pada materi pokok, beliau terlebih dahulu menjelaskan tentang Bunpou Bahasa Jepang, khususnya level N4. Masalah Bunpou sangat kompleks, karena semua komponen Bahasa Jepang terkandung di dalamnya, seperti kosa kata, kanji, partikel, dan beragam pola kalimat yang membentuk kalimat Bahasa Jepang. Selanjutnya, pemateri melakukan simulasi soal yang dibagikan melalui google form. Materi soal terdiri dari 4 bagian sesuai dengan tipe soal dengan jumlah soal sebanyak 9 butir dan waktu pengerjaan selama 10 menit. Semua pertanyaan disajikan dalam pilihan ganda. Bagian pertama, merupakan isian untuk melengkapi kalimat dengan bentuk kata dan pola kalimat yang tepat. Bagian kedua, peserta harus Menyusun kalimat acak menjadi kalimat yang tepat, kemudian memilih kosa kata yang benar untuk diisikan pada bagian yang bertanda ‘bintang’. Soal bagian terakhir berbentuk teks wacana rumpang. Untuk soal model ini, peserta harus memilih jawaban yang tepat untuk melengkapi teks wacana yang ada. Selama pembahasan soal kembali terlihat animo peserta untuk mengetahui kebenaran jawaban mereka dengan alasan yang tepat, lalu mengapa terjadi kesalahan agar tidak terulang kembali.
Dari angket yang diberikan kepada peserta di akhir acara, dapat disimpulkan bahwa webinar ini mendapat respon sangat positif dari semua peserta. Sekitar 65,2% peserta menjawab bahwa kegiatan ini ‘sangat bermanfaat’, 30,4% peserta menjawab kegiatan ini ‘bermanfaat’, dan sisanya sebanyak 4,4% menjawab ‘cukup bermanfaat’. Tidak ditemukan peserta yang menjawab ‘kurang bermanfaat’ atau ‘tidak bermanfaat’ dari angket yang diberikan. Dengan kata lain, bahwa webinar jenis ini memang sangat dibutuhkan masyarakat, khusus bagi mereka yang mempunyai minat terhadap Bahasa Jepang dan ingin mengukur kemampuan Bahasa Jepangnya.
Selain angket, kesan terbuka yang diserap dari peserta adalah, (1) webinar ini menyenangkan dan keren; (2) webinar ini membantu peserta untuk mempersiapkan diri mengikuti JLPT N4; (3) peserta terbantu karena mendapatkan tips dan trik dalam mengerjakan soal moji-goi dan bunpou; (4) menambah ilmu dan lain-lain. Adapun saran-saran yang disampaikan peserta untuk perbaikan tim PKM selanjutnya adalah, (1) alokasi waktu sebaiknya lebih lama dan pagi hari; (2) agar mengadakan webinar gratis secara berkala; (3) pembahasan materi secara mendalam; (4) mengadakan webinar juga untuk semua level; (5) menegur peserta yang tidak mematikan mikrofon ketika pemateri sedang melakukan pemaparan; (6) penyebaran wilayah informasi lebih diperluas, dan lain-lain.
Dengan demikian, berdasarkan angket dapat disimpulkan bahwa kegiatan webinar ini sangat bermanfaat bagi peserta dan dapat dilaksanakan secara berkala. Bagi tim PKM, hasil angket memberikan motivasi lebih untuk dapat menjangkau lebih jauh, baik dari hal kedalaman dan keluasan materi, juga sebaran informasi.
PKM “Improving English Skills in Interpreter Practice” for Students in SMK Sumber Daya Bekasi
STBA JIA English Literature Programme organized a Community Service (PKM) which was held on May 31st, 2023. This year's PKM is a continuation of the previous PKM in December 2022 by presenting the same school, SMK Sumber Daya Bekasi. This activity was supervised by Mrs. Inta Masni Sinaga, S.S., M. Hum, and consists of lecturers.
The PKM STBA JIA team received a warm welcome from SMK Sumber Daya Bekasi
The theme is "Improving English Skills in Interpreter Practice", The practice of interpreting improves listening and speaking skills. The students are expected to be able to interpret the speaker's utterance according to the speaker's intent.
Ms.Winda as a Moderator
The beginning of the activity was initiated with the introduction of the PKM team by Miss Winda as the moderator. Carrying on with the material presented by Mrs. Inta and Mr. Sajjaad: definitions of interpretation and difference with translation, modes of interpretation, interpreting skills, and tips for good interpreting. The students listened to the explanation and asked questions about the material.
After delivering the material, the PKM team prepared several sentences to be interpreted directly by the students. These sentences were chosen based on the majors in SMK Sumber Daya Bekasi. Technically, the PKM team speak in English, then the students interpreted them into Indonesian. The students were very curious and enthusiastic about participating in this activity.
The activity was closed by giving souvenirs from the PKM Team to Sumber Daya Bekasi Vocational School and taking a group photo.
Mrs. Inta gave a souvenir to the Principal
The students were given appreciation for being active
PKM “Pelatihan Bahasa Jepang Dasar” di SMK Telekomunikasi Telesandi Bekasi
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) telah dilaksanakan di SMK Telekomunikasi Telesandi Bekasi pada tanggal 19 Mei 2023 dengan mengambil tema “Pelatihan Bahasa Jepang Dasar” tentang Perkenalan diri (Jiko Shoukai) dan Salam (Aisatsu). PKM kali ini diketuai oleh Siti Nur Isnaini, S.S., M.Pd. dengan beranggotakan dosen Program Studi Sastra dan Bahasa Jepang STBA JIA yaitu Elli Rahmawati Zulaeha, S.Pd., M.Si., Aam Hamidah, M.Pd., dan Onin Najmudin, S.S., M.Hum. STBA JIA mengajak serta dua mahasiswa yaitu Chandra Kharisma Putra dan Muhammad Agung Attamami sebagai panitia yang bertugas mendokumentasikan selama kegiatan PKM berlangsung.
Peserta yang hadir adalah siswa Kelas X, berjumlah 200 orang. Kegiatan ini berlangsung dimulai dari pemaparan pemateri utama Ibu Elli Rahmawati Zulaeha,S.Pd.,M.Si. tentang perlunya belajar bahasa asing karena perkembangan dunia menuntut penguasaan terhadap bahasa asing terutama bahasa Jepang. Selanjutnya Tim PKM memberikan siswa pelatihan bahasa Jepang dasar tentang “Jiko Shoukai” dan “Aisatsu”. Perkenalan diri atau Jiko Shoukai adalah budaya tatakrama orang Jepang ketika memperkenalkan diri kepada orang lain khususnya pada waktu formal. Selanjutnya Aisatsu adalah budaya sehari-hari orang Jepang dalam menyapa/memberikan salam kepada orang lain, karena kebiasaan memberikan salam ini sangat penting dilakukan dalam masyarakat Jepang dalam menjaga hubungan baik dengan orang lain
Pemateri memberikan pelatihan bahasa Jepang dasar kepada peserta PKM
Salah satu peserta dipandu Elli Sensei mempraktekkan hasil pelatihan Jiko Shoukai dan Aisatsu
Pemberian cenderamata bagi peserta yang dapat mempraktekkan Jiko Shoukai dan Aisatsu dengan tepat
Kegiatan diakhiri dengan berfoto bersama peserta, panitia tim PKM STBA JIA dan Tim SMK Telekomunikasi Telesandi Bekasi. Keseluruhan peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai dengan penuh antusias. Untuk kegiatan berikutnya mudah mudahan acara PKM ini bisa dilaksanakan kembali dengan mengusung tema yang lebih menarik dan betul-betul dapat dirasakan kebermanfaatannya bagi peserta pengguna PKM terutama di sekolah-sekolah lainnya di wilayah Jabodetabek.
Foto bersama seluruh peserta PKM, Dosen STBA JIA dan Guru SMK Telekomunikasi Telesandi Bekasi